Kapan Waktu yang Tepat untuk Berinvestasi?

Banyak sekali tulisan yang mendorong pembaca untuk berinvestasi dan menunda konsumsi untuk menyiapkan masa depan, sehingga kita sadar bahwa investasi itu penting. Namun setelah paham benar apa itu investasi, akan terbersit pertanyaan di kepala kita, “Kapan dong waktu yang tepat untuk berinvestasi?”

Pertanyaan tersebut seringkali dilontarkan oleh mereka yang sudah ingin sekali berinvestasi tapi takut salah dalam memilih waktu yang tepat untuk membeli produk seperti reksadana, emas, atau saham. Tak heran jika investor pemula membutuhkan waktu yang lama untuk memulai berinvestasi. Banyak pertimbangan yang dipikirkan, termasuk mengenai kapan waktu tepat untuk masuk ke saham, misalnya. Apakah harganya akan naik lagi atau justru malah turun? Karena memang, banyak jenis investasi yang harganya fluktuatif, terkadang naik dan turunnya sangat ekstrim.

Sebagai contoh, IHSG pada 7 Januari 2008 berada pada level 2.830,26. Lalu selama 10 bulan berturut-turut, mengalami penurunan tajam, puncaknya pada 17 November 2008, IHSG berada pada level 1.146,28 atau hanya tinggal 40,5% saja. Namun pada 17 Desember 2012, IHSG mencapai angka 4.301,44. Artinya jika membeli saham pada tanggal 7 Januari 2008 dengan harga 2.830,26 per lembarnya lalu harganya turun pada 17 November 2008 menjadi 1.146,28 maka uang Anda di saham itu sudah rugi sekitar 59,5%.

Sebuah kerugian yang akan membuat investor pemula “kapok” untuk kembali berinvestasi di saham. Padahal, kerugian tersebut tidaklah benar-benar terjadi jika saham tidak dijual pada 17 November 2008. Kerugian itu hanya sekedar catatan di laporan sahamnya. Jika saat turun Anda tahan dan dijual 4 tahun kemudian pada 17 Desember 2012 kemarin, harganya sudah naik menjadi 4.301,44 dan keuntungannya mencapai 152% atau rata-rata per tahun sekitar 11% (compounded interest) dari tanggal awal pembeliannya.

Persoalannya adalah, siapakah yang tahu kapan harga akan naik atau turun? Kalau pun ada yang bisa “meramal” itu hanya perkiraan dengan metode analisis teknis dan belum tentu tepat. Tepat atau tidaknya ramalan tersebut dapat dirasakan setelah benar-benar terjadi. Maka dari itu ada sebuah perusahaan manajer investasi yang dalam salah satu iklannya menyebutkan begini: “The best time to invest is 20 years ago, and the second best is NOW”.

Ya, karena bila kita melakukan investasi 20 tahun yang lalu di reksadana saham misalnya, hari ini kita akan melihat angka di reksadana saham mengalami kenaikan yang luar biasa. Itu baru kita ketahui sekarang, tidak bisa dipastikan pada 20 tahun yang lalu. Sehingga, menurut iklan tersebut, bila ingin menikmati hasil investasi di masa mendatang, mulailah berinvestasi sekarang.

Sebagai seorang financial planner, seringkali banyak yang bertanya mengenai kapan waktu yang tepat untuk berinvestasi. Saya menjawabnya dengan singkat, yaitu pada saat Anda punya uang. Kapan Anda punya uang? Bagi seorang yang bekerja, tentu punya uangnya pada saat gajian, mendapatkan bonus, atau menerima THR. Maka lakukan investasi secara rutin setiap kali Anda punya uang, setelah gajian, setelah mendapatkan THR atau pendapatan lainnya.

Keuntungan berinvestasi rutin:
1. Anda tidak terpengaruh untuk ikut-ikutan market trend
2. Meminimalisasi risiko volatilitas (fluktuasi harga)
3. Dalam jangka panjang membuat harga beli investasi Anda berada pada harga rata-rata
4. Tidak perlu melakukan analisis market yang tidak Anda kuasai
5. Nilai investasi menjadi lebih optimal.

Lalu, apakah investasi rutin ini pasti akan memberikan hasil yang terbaik dibandingkan investasi satu kali alias sekaligus dengan nilai yang besar? Tentu tidak selalu demikian, sebab kita tidak pernah tahu apakah market akan naik atau turun. Karena itulah strategi investasi secara rutin akan membuat investasi Anda lebih optimal.

Jadi, jangan buang-buang waktu untuk menganalisis kapan waktu yang tepat. Bisa jadi Anda akan terlambat atau tidak pernah membeli produk investasi karena selalu berharap harga turun, tapi kenyataannya naik terus, misalnya. Lakukan pembelian investasi Anda sehari setelah Anda menerima gaji, bonus, atau mendapat pemasukan lainnya.

Ingat: Waktu yang terbaik untuk berinvestasi adalah pada saat Anda punya uang!

Happy Investing!

Sumber