Gempa Aceh tidak pengaruhi aktivitas gunung Marapi

Bukittinggi - Gempa bumi yang terjadi di Aceh dengan kekuatan 8,5 skala Richter (SR), Rabu Sore, tidak berpengaruh terhadap aktivitas Gunung Marapi yang berada di antara Kabupaten Tanahdatar dan Kabupaten Agam Sumatera Barat.

Seperti yang di kutip dari antaranews.com, Petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bukittinggi Warseno, Rabu menyebutkan, gempa bumi di Aceh tadi sore itu tidak mempengaruhi aktivitas gunung.

"Saat ini status gunung yang memiliki tinggi 2.891 meter di atas permukaan laut (mdpl) masih waspada level II," kata dia.

Menurut dia, pascagempa bumi Rabu sore pihaknya akan melakukan pengamatan terhadap gunung secara intensif.

"Laporan dari alat seismometer di Pos Pengamatan Gunung Api Belakang Balok Bukittinggi, gunung masih seperti semula yaitu waspada level II," kata dia.

Dia menyebutkan, berdasarkan pengalaman gempa bumi dahsyat yang diikuti tsunami di Aceh beberapa tahun lalu, Gunung Marapi juga tidak terpengaruh seperti adanya peningkatan vulkanik gunung api.

"Masyarakat masih tidak diperkenankan mendaki lebih dari 3 kilometer dari puncak," kata dia.

Ia menyebutkan, sejak peningkatan aktivitas pada tanggal 3 Agustus 2011, Gunung Marapi hampir setiap hari mengeluarkan asap hitam dan abu vulkanik.

Salah satu gunung aktif di Sumbar itu pada 3 Agustus 2011 sempat mengeluarkan abu vulkanik berbau belerang dengan ketinggian mencapai 1.000 meter dan menjangkau sejumlah daerah, seperti Agam, Tanahdatar, Padangpariaman dan Padangpanjang.

Gunung Marapi terakhir kali meletus pada 2005. Dalam kondisi aktif normal, gunung yang berdampingan dengan Gunung Singgalang dan Tandikek itu menjadi salah satu tujuan bagi pendaki dari dalam maupun luar Sumatera Barat.

Setiap pergantian tahun baru, gunung selalu ramai oleh pendaki. Akses pendakian Gunung Marapi mudah dicapai melalui jalur pendakian dari Kotobaru, Tanahdatar.