Jakarta - Kreatif dan inovatif, dua kata yang menggambarkan cara pemerintah Singapura mengembangkan pariwisata. Tak ada salahnya jika Jakarta ‘menyontek’ cara ini.
Meski negara kecil, Singapura tak berhenti untuk mengembangkan pariwisatanya. Pemerintah Negeri Singa berpikir kreatif dan inovatif untuk menciptakan usaha pariwisata yang dapat diminati dan menarik para wisatawan luar negeri.
Pertama kali menginjak negara kota ini, kesan pertama adalah tempat yang bersih, nyaman, dan teratur. Sistem transportasi dibangun dengan baik dan dirancang dengan modern. Ini menjadi salah satu kelebihan negara yang terkenal dengan objek wisata patung Singa Merlion.
Salah satu pemandu wisata yang mendampingi rombongan kami menyatakan, setiap lima tahun selalu ada obyek wisata baru. Negara kecil yang nyaris tak memiliki kekayaan sumber daya membuat tantangan itu menjadi suatu motivasi.
Pemerintah Singapura berusaha menciptakan yang tak ada di negaranya menjadi ada. Contohnya, tempat wisata Gardens By The Bay yang diluncurkan pada 29 Juni lalu. Bagi penyuka taman, tempat wisata seluas sekitar 101 hektar ini dapat menjadi pilihan selain Kebun Raya Bogor di Indonesia.
Di tempat wisata ini terdapat titik menarik yang dikunjungi antara lain Flower Dome, Cloud Forest, The Supertrees, dan Heritage Garden. Para pengunjung dapat menikmati tanaman tropis, kaktus, dan tanaman subtropis dari seluruh negara di bagian flower dome.
Tak hanya saja, ketika tiba di bagian depan Cloud Forest terdapat air terjun buatan yang memberikan suasana dingin dan menyegarkan. Di Cloud Forest, Anda seperti berjalan di pegunungan dengan kabut dan melihat tanaman-tanaman yang ditata dengan apik.
Untuk menikmati cloud Forest Anda dapat berjalan kaki atau menggunakan lift. Salah satu hal yang menarik berwisata di Gardens By The Bay, Anda tak usah berpanas-panasan menikmati tanaman-tanaman itu karena suasana sejuk menyelimuti Gardens By The Bay.
Selain menikmati tanaman, Anda juga masih dapat melihat bangunan-bangunan di luar dome Garden By The Bay yang memukau mata seperti Marina Bay Sands.
Bagi Anda yang tertarik untuk mengunjungi Gardens By The Bay maka harus merogoh kocek sekitar US$28 untuk standard rate. Tarif ini juga berlaku untuk para orang tua lanjut usia di atas 60 tahun.
Sedangkan tiket masuk untuk anak-anak usia 3-12 tahun sekitar US$15. Tempat wisata baru ini pun telah menarik wisatawan dari mancanegara khususnya Asia. Bentuk bangunan unik dan penataan tanaman dan taman yang rapi membuat tempat wisata ini jadi menarik.
Ketika mengunjungi Garden By The Bay ini ada pikiran yang menggelitik, seandainya saja Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dapat mendirikan tempat liburan yang begitu nyaman dan baik untuk keluarga di tengah kota Jakarta.
Seharusnya di Jakarta tidak hanya bangunan mal saja yang diperbanyak, tetapi taman kota di tengah kota, dan tempat liburan bagi keluarga yang nyaman dan aman juga sangat diperlukan di Kota Jakarta.
Singapura memiliki mass rapid transit (MRT) sepanjang 148,9 KM yang terdiri dari sekitar 79 stasiun. MRT tersebut hadir sekitar tiga menit hingga delapan menit. Sistem transportasi yang hadir sejak 1987 ini juga mendukung pariwisata Singapura.
MRT tersebut bersih dan nyaman. Larangan untuk makan dan minum di MRT mungkin berperan besar mendukung kebersihan transportasi itu. Para wisatawan pun merasa nyaman dengan transportasi yang baik dan bersih tersebut.
Selain MRT yang mendukung sistem transportasi di Singapura. Bus-bus yang berseliweran di jalan pun tampak bagus dan baik. Bus tersebut berhenti di halte yang telah disediakan, dan tidak berhenti di sembarang tempat.
Trotoar jalan yang lebar pun mendukung masyarakat untuk lebih baik berjalan kaki dibandingkan memakai kendaraan pribadi untuk jalan-jalan. Sistem transportasi yang baik itu memberikan kenyamanan bagi masyarakat dan wisatawan.
Pada pergantian kepala daerah di Jakarta, dan berlanjut hingga Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Basuki Widodo terpilih pada 2012, Jakarta, baru ribut-ribut dengan pembangunan mass rapid transit (MRT) apakah jadi atau tidak dibangun, padahal Singapura sejak 1987 telah menghadirkan MRT.
DKI Jakarta memang sudah sepatutnya memiliki sistem transportasi umum yang terintegrasi, nyaman, dan aman. Dengan sistem transportasi umum yang dirancang sangat baik dan modern telah membuat masyarakat lebih memilih kendaraan umum dibandingkan dengan kendaraan pribadi seperti yang ada di Singapura.
Sistem transportasi umum yang tercipta dengan baik itu diharapkan dapat mengurangi macet yang semakin menjadi-jadi di Jakarta.Sistem transportasi umum yang layak itu yang sangat dibutuhkan oleh warga Jakarta. Sehingga warga Ibu Kota tak perlu harus menghabiskan waktu berjam-jam di jalanan, dan dapat menghemat bahan bakar minyak (BBM).
Bila Singapura merupakan negara kecil yang nyaris tidak memiliki sumber daya alam dapat mampu menciptakan apa yang tidak ada menjadi ada, seharusnya Indonesia merupakan negarayang memiliki sumber daya alam dapat memiliki kesempatan lebih besar.
Bila mereka bisa, kenapa kita tidak bisa? Minimal Pemerintah DKI Jakarta dapat memaksimalkan busway dan syukur-syukur dapat membangun MRT. Dengan sistem transportasi yang terintegrasi itu juga dapat mendukung pariwisata. Komitmen, keseriusan untuk membenahi sistem transportasi di kota Jakarta menjadi salah satu hal yang sangat penting.
sumber
Home » travel » Jakarta, Belajarlah dari Singapura!
Jakarta, Belajarlah dari Singapura!
Artikel Terkait :
news
- Remaja 14 Tahun Ungkap Misteri Bawah Laut
- Profil dan Kisah Whulandary Herman yang terpilih jadi Putri Indonesia 2013
- Alasan Kenapa Hary Tanoe Mundur dari Partai NasDem
- Penyanderaan Pekerja Asing di Kilang Gas Aljazair Tewas
- Roy Suryo: Saya Akan Control+Alt+Delete PSSI
- Sekjen NasDem: Saya Sudah Nggak Sejalan dengan Surya Paloh
