Ciri Ciri Penyerbu Lapas Cebongan Sleman Mulai Terindikasi. Kejadian memilukan Yang dialami Narapidana NTT di Lapas cebongan masih membekaskan Banyak Pertanyaan siapa dan Apa modus semua ini
Nah Kali ini Polri Sudah Mampu Mengidentifikasi beberapa ciri Ciri Pembunuh itu. Berikut beberapa tingkah para eksekutor dan penyerbu Lapas Cebongan yang menewaskan Hendrik Angel Sahetapi alias Deki (31), Yohanes Juan Mambait (38), Gameliel Yermianto Rohi Riwu alias Adi (29), dan Adrianus Candra Galaja alias Dedi (33). Inilah Lengkap semua Ciri cirinya
1. Absen tahanan sebelum menembak
Kabid Humas Polda DIY, AKBP Anny Pudjiastuti, mengungkapkan ketika para pelaku masuk ke sel sebesar 6 x 6 meter, mereka mengabsen, mengancam dan langsung memberondong target. Para pelaku mencari Deki, salah satu target yang dikenal sebagai pemimpin kelompok tersangka.
"Mereka mengabsen: mana Deki? Kalau enggak ada Deki saya tembak semua!" ujar Anny menirukan ucapan pelaku, saat ditemui di sela-sela acara Humas Polri di Jakarta, Rabu (27/3).
Anny menjelaskan pelaku mengabsen lantaran awalnya Deki dan target-target yang dimaksud tidak mengaku. Para pelaku pun tak mengetahui target yang dimaksud. "Iya (semula mereka tidak tahu). Kemudian Deki dan kawan- kawan ditembak. Deki tewas dengan 12 tembakan," lanjut Ani.
2. Gunakan bahasa sandi
Selama beraksi, belasan pelaku yang menyerbu menggunakan simbol dan bahasa khusus. "Ya ada, tapi itu bagian dari penyelidikan. Artinya apakah dialek, perawakan, ciri-ciri, alat-alat apa yang dipakai pasti digali di situ itu namanya proses olah TKP. Proses
Pemeriksaan bisa terbangun seperti apa profil pelaku," terang Karo Penmas Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar di hotel Maharadja, Jakarta, Rabu (27/3).
Namun Boy masih enggan menjelaskan lebih lanjut soal bahasa dan simbol apa yang digunakan. Dengan alasan penyelidikan, polisi masih menjaga kerahasiannya. "Jelas kita sudah punya info itu dari keterangan saksi cuma kita belum bisa sampaikan kepada publik karena akan digunakan lagi untuk penyelidikan. Itu masih disimpan dulu, istilahnya ini kan rahasia dapur jadi belum bisa diinfokan ke publik," lanjut Boy.
3. Ada yang berperan sebagai time keeper
Fakta ini diungkap oleh KontraS yang melakukan investigasi dengan mengumpulkan keterangan beberapa saksi. Salah seorang dari belasan pelaku bahkan ada yang berperan sebagai time
keeper alias penjaga waktu.
"Ada satu saksi yang melihat pelaku terus-terusan melihat jam di tangannya," kata koordinator KontraS Haris Azhar dalam jumpa pers di kantor KontraS, Minggu (24/3).
4. Tahanan diminta bertepuk tangan
Setelah mengeksekusi keempat targetnya, para penyerbu bahkan menyuruh tahanan yang lain untuk bertepuk tangan. "Iya (tahanan bertepuk tangan). Tidak tahu tujuannya apa," ujar Kabid Humas Polda DIY, AKBP Anny Pudjiastuti, saat ditemui di sela-sela acara Humas Polri di Jakarta, Rabu (27/3).
Dikatakan Anny, para pelaku awalnya juga tidak tahu empat orang tahanan yang menjadi target mereka. Karena itu, sebelum menembaki satu per satu sasarannya, mereka mengabsen lebih dulu para penghuni sel.
Menurut Anda Siapa Dalang semua ini ?