Sepatu Kickers Berbahan Kulit Babi di Tarik dari Peredaran

Malang--Shoeline, showroom sepatu merek Kickers di Malang menarik peredaran sepatu Kickers yang berbahan kulit babi. Sepatu jenis pantofel ini sempat dipasok ke showroom di Mall Olympic Garden yang dikelola PT Mahkota Jaya Sentosa. "Sempat mampir ke sini, lantas ditarik kembali," kata pegawai Shoeline, Sangaji, Sabtu 5 Januari 2012.

Seperti yang di beritakan TEMPO.CO Sepatu yang diperuntukkan untuk pelanggan pria dewasa ini memiliki tekstur berbeda dibandingkan kulit kambing maupun sapi. Tekstur kulit, katanya, lebih kasar disertai lubang di seluruh permukaan. "Sepatu lebih empuk karena bahan kulit babi digunakan sebagai lining," katanya.

Karena empuk, katanya, banyak calon pembeli yang tertarik membeli sepatu bergaya untuk pekerja kantoran itu. Sedangkan secara fisik tak terlihat jelas perbedaan antara produk sepatu berbahan kulit babi dengan kulit sapi dan domba. Perintah penarikan sepatu berbahan baku kulit babi dilakukan secara serentak.

"Kita berhati-hati, banyak pembeli yang tak tahu sepatu itu berbahan baku kulit babi," katanya. Meski sepatu berbahan baku kulit babi sempat beredar di tokonya, namun tak memperngaruhi omset penjualan. Bahkan, penjualan meningkat saat libur sekolah dan tahun baru. Sayang, ia enggan menyebut omset penjualan setiap bulan.

Sepatu merek Kickers menjadi andalan, menyumbang sekitar 50 persen omset penjualan. Dibandingkan tiga merek luar Negeri seperti Rohde Germany, Pierre Cardin Paris, dan Santa Barbara Amerika. Kickers diproduksi di Cina dengan lisensi dan pengawasan Kickers Amerika.

Seorang pelanggan sepatu bernama Nurhayati mengaku sempat mendengar peredaran sepatu berbahan kulit babi. Ia yakin, seluruh produk sepatu kulit babi sudah ditarik. Sehingga, ia pun membeli sepatu untuk kerja. "Saya bismillah saja," katanya.