Apakah Tukaran Link Bermanfaat Untuk SEO?

metode mencari backlink dengan cara yang satu ini tidak dianjurkan
Apakah Tukaran Link Bermanfaat Untuk SEO? - Artikel ini dibuat sebagai respon atas permintaan rekan blogger melalui form komentar: ".... kalau bisa buat artikel lebih spesifik tentang tukar link tersebut, karena orang awam seperti saya masih bingung mas...."

Karena diminta menjelaskan secara detil tentang masalah yang satu ini, jadi kita bahas saja selengkap mungkin. Pada dasarnya tukaran link adalah sebuah konsep yang diizinkan oleh Google, tapi syarat dan ketentuan berlaku. Kenapa diizinkan? Karena sebuah website yang profesional sekalipun terkadang masih melakukan tukaran link dengan relasi bisnisnya.

Jadi yang dibenci Google bukan aktifitas tukaran linknya, tapi motifasi yang keliru dari tukaran link tersebut. Tukaran link hanya diperbolehkan dengan tujuan membantu pengunjung halaman, dan bukan untuk mendorong peringkat. Singkat kata, tukaran link dengan cara berlebihan tergolong ke dalam link scheme alias web spam. Itulah sebabnya Google menaruh 2 parameter untuk menentukan apakah tukaran link itu bisa diterimanya atau tidak. Apa saja parameter tersebut?

1. Tukaran Link Jumlahnya Jangan Berlebihan

Kemarin saya baru diberi link yang mengantarkan saya ke sebuah halaman yang melakukan tukaran link dengan ratusan blog. Jelas ini sudah sangat berlebihan, dan blog itu memang tidak akan ke mana-mana. Kebanyakan pelaku tukaran link akan menemukan blognya kandas dalam hal jumlah pengunjung dari Google. Apa penyebab kandasnya? Itu ada kaitannya dengan parameter kedua di bawah ini.

2. Tukaran Link harus menghubungkan halaman-halaman yang masih satu topik

Google akan menganggap aneh jika halaman tutorial SEO seperti blog saya ini bertukaran link dengan blog resep masakan, atau bahkan dengan situs porno. Menurut Google itu tidak ada hubungannya, dan pada dasarnya link dari halaman yang tidak satu topik memang poinnya rendah.

Pertanyaan yang muncul, "bukankah orang-orang yang mencari backlink dengan cara berkomentar juga menancapkan link pada halaman-halaman yang tidak satu topik". Tentu! itu benar sekali, dan sebagai akibatnya poin yang didapat tidak sebesar yang seharusnya.... jadi mencari link dengan cara berkomentar pun harus berkomentar yang banyak.

Perbedaan terbesar dari konsep KOMENTAR dengan saling TUKAR BACKLINK ada pada istilah "one way link" dan "reciprocal link". Link dengan cara berkomentar itu sifatnya one way link, sehingga Google hanya mengurangi poin link saja. 

Sedangkan tukaran itu akan dianggap reciprocal, dan dengan demikian saudara dianggap berusaha mengklaim bahwa topik halaman saudara dan halaman partner saudara memang masih ada kaitannya. Dengan demikian Google tidak hanya sekedar mengurangi poin, tapi juga memproses "klaim" tanpa sadar tersebut.

Apa yang terjadi saat Google memproses klaim tersebut? Suatu saat posisi ranking dari halaman kita akan kandas di tempat yang tidak maksimal. Kalau tidak paham, kita buat saja contoh kasus di mana saudara berusaha memburu kata kunci RESEP MASAKAN TRADISIONAL.

Bayangkan jika saudara bertukaran link dengan 300 blog, maka bisa saja dari 300 blog itu ada 10 blog dengan tema otomotif. Itu artinya Google akan mengaktifkan co-citation yang menganggap blog anda dikutip berulang-ulang dengan sepengetahuan anda pada blog otomotif.

Dengan prinsip dasar "SANGAT ANEH BLOG KULINER MENDAPAT TAUTAN DARI BLOG OTOMOTIF", dan sebaliknya .... "SANGAT ANEH BLOG KULINER PUNYA 10 TAUTAN KE SITUS OTOMOTIF". Maka link-link otomotif pada halaman saudara akan dianggap sebagai usaha saudara mempromosikan hal tersebut, dan tentu saja relevansi blog saudara untuk masalah kuliner akan jatuh bebas, dan anda tidak akan pernah merajai kata kunci tersebut sebelum mencabut link-link tersebut....

===========================================

TUKARAN LINK BUKAN STRATEGI JANGKA PANJANG!

Pikirkan Cara Mendapatkan Backlink
Mesin pencari atau search engine menyukai situs dengan pertambahan backlink yang stabil. Padahal di satu sisi saudara tidak bisa terus menerus melakukan tukaran link. Ada beberapa alasan saudara tidak bisa terus menerus melakukan tukaran link:
  1. Kalau link terus bertambah, maka konten halaman selain artikel akan terus bertambah. Misalnya anda tukaran link dengan 500 blog, dan setiap link mempunyai 4 kata teks jangkar. Itu berarti jumlah kata dari hasil tukaran link pada sidebar sudah mencapai 2000 kata. Apakah saudara sanggup membuat artikel yang lebih banyak dari 2000 kata setiap kali posting? Parahnya lagi kalau 2000 kata ini muncul di semua halaman, karena terpasang di sidebar....sedangkan artikel saudara panjangnya cuma 500-1000 kata saja.... itu berarti perjuangan menjadi juara 1 Google nyaris mustahil.
  2. Google mengukur reputasi blog kita dengan pertambahan dan pengurangan backlink. Kalau suatu saat backlink sudah tidak bisa ditambah, karena memperberat waktu muat halaman maka kurva pertambahan akan terhenti. Apakah kurva pengurangan akan berhenti juga? Tidak! banyak blogger yang opportunis dan tidak jujur....link saudara bisa saja dihapusnya setelah 2 atau 3 bulan. Saat ini terjadi trafik blog akan mulai mengalami degradasi.
  3. Dari ratusan partner link....apakah mereka semua bermain SEO yang bersih? Rasanya tidak.... tukaran link saja sudah pelanggaran, jadi tidak ada jaminan mereka semua akan bermain bersih. Jika satu saja dari ratusan link di halaman saudara menuju ke sebuah blog yang terkena penalty Google, maka selamat...blog saudara juga akan terkena pengurangan poin sebagai sanksinya.

Jadi untuk saya pribadi, metode yang satu ini sangat riskan dan perlu pengawasan terus menerus. Jadi saya tidak merekomendasikan teman-teman blogger untuk mendapatkan backlink dengan cara yang satu ini, karena akan membuat blog saudara menjadi jauh dari istilah blog seo friendly. Tukaran link itu lebih banyak masalah yang ditimbulkan daripada manfaatnya.