JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengakui adanya pertemuan pada 9 Oktober 2008 yang dihadiri oleh para menteri anggota Kabinet Indonesia Bersatu Jilid I.
"Berita yang benar adalah memang, ada pertemuan yang kami laksanakan pada tanggal 9 Oktober 2008," ujar Presiden dalam jumpa pers di Istana Negara Jakarta, Rabu (15/8/2012).
SBY menjelaskan yang hadir dalam rapat tersebut yaitu para menteri yang tergabung dalam Kabinet Indonesia Bersatu Jilid I dan sejumlah pimpinan penegak hukum dan auditor yaitu Ketua BPK Anwar Nasution, Ketua KPK Antasari Azhar, Jaksa Agung Hendarman Supandji, Kapolri Jenderal (Purn )Bambang Hendarso Danuri dan Ketua BPKP Didik Widjayadi.
"Apa tujuannya, kita ingin bertukar pikiran dan berkonsultasi untuk suatu tujuan penting bagaimana kita bisa antisipasi datangnya krisis di negeri kita. Sesungguhnya pertemuan itu rangkaian pertemuan sebelumnya tanggal 6 Oktober di Sekretariat Negara yang dihadiri jajaran kabinet Indonesia Bersatu I, Kadin, ekonom, dan media massa," papar SBY.
Lebih lanjut SBY mengatakan dalam pertemuan 9 Oktober 2008 tersebut banyak pandangan terkait penanganan krisis. Oleh karenanya, agar tak ada keraguan dirinya melakukan koordinasi dengan penegak hukum.
Setelah pertemuan tersebut, lanjut SBY, dirinya melakukan pertemuan dengan Gubernur Bank Indonesia.
"Karena saya harus berkolaborasi untuk atasi krisis sehingga Insya Allah krisis bisa kita cegah. Pengalaman 1998 dulu dari apa yang kita alami, kebersamaan itu terasa kurang sehingga kurang bisa atasi krisis," paparnya.
Dalam pertemuan 9 Oktober, SBY mengaku menjelaskan tentang pertemuan dunia dan implikasinya terhadap dunia.
"Setelah itu, satu demi satu, kecuali para menteri menyampaikan pandangannya. Dimulai pandangan Ketua BPK scara singkat, pandangan Ketua KPK saya respon secara singkat, dilanjutkan kembali pandangan Jaksa Agung saya rspon, Kapolri saya respon dan kepala BPKP saya respon. Kemudian saya akhiri," kata SBY.
Dalam pertemuan tersebut dirinya didampingi oleh Menko Polhukam Widodo AS, Menkeu Sri Mulyani, Seskab Sudi Silalahi, Mensesneg Hatta Radjasa, Menteri BUMN Sofyan Djalil
"Saya katakan malam ini dihadapan Allah SWT bahwa sama sekali tidak ada. Tidak ada yang menyinggung bailout Century, apalagi mebahasnya yang dinamakan bailout Century," katanya.
Sumber: okezone.com