Download Mp3 KH. Mohd Arief Soleh (Ki Balap) Kisah Kyai Ahmad

Alkisah sekitar akhir tahun 1970 an menjelang awal tahun 1980 an,ketika pamor Pesantren masih jaya-jayanya dan peran kyai pemimpin-pemimpin sebuah pesantren begitu masih sangat dihormati dan masih sangat di dengar oleh santri ataupun mantan santrinya (alumni pesantren).

Saat itu di daerah Jawa Barat pasti akan kenal dengan yang namanya KH. Mohd Arief Soleh alias Ki Balap.

Ciri khas kyai tersebut adalah jika berdakwah, memakai cara seperti mendongeng khas Sunda.Yaitu bercerita kisah-kisah klasik yang di modifikasi sedemikian rupa tetapi warna dan nilai dakwahnya sangat dalam dan berselera humor yang tingi. Beliau lebih ngetop dan tenar di masa itu dengan sebutan Ki Balap.

Sehingga Mustami, pendengar yang sedang tolabul ilmu tidak jenuh bahkan memori ingatannya akan materi yang disampaikan teringat terus hampir sepanjang masa. Selain humor yang khas mengena, tidak norak dan tidak dibuat-buat, kisah-kisahnya membumi, diangkat dari kisah kehidupan sehari-hari yang kadang konyol, urakan sok alim dan belajar untuk berbuat kesolehan. Karena itu pamor sebagai Kyai nya sang Ki Balap tidak tercemar atau mengundang cemooh para muslimin. Bahkan semakin menghormati beliau dengan cara yang antik tersebut.

Selama “mendongeng” atau mengisahkan materi dakwahnya, sesekali di selingi oleh nadom (serupa nasyid) atau lagu yang seperti nyanyian yang dilagukan sangat khas Ki Balap, lagunya khas dengan cengkok priangan yang kental. Berisi petuah-petuah yang dikemas dalam bahasa yang menasehati tapi tidak menggurui, atau kisah dongeng nya sesekali di lagukan pula. Termasuk juga salawat dan pujian pada Allah SWT dan sanjungan kepada Nabi Muhammad SAW.

Tidak ada nada menyindir atau bahkan menghina agama lain apalagi memprovokasi, atau berkampanye terselubung sebuah partai. Dakwah nya sangat membumi dan banyak berurusan dengan masalah akhlak yang mulia atau akhlakulkarimah.

Dari salah satu seri materi dakwahnya yang paling populer adalah kisah Ki Ahmad (Mas Ahmad),yaitu seorang tokoh ulama Islam sejati yang sifat-sifat dan kepribadiannya di karakterkan mendekati sifat-sifat Nabi.

Ki Ahmad di ceritakan banyak di ledek oleh teman-temannya karena kesederhanaan dan kesahajaan serta kejujuran dan kesabaran serta ketawakkalannya,pasrah kepada Tuhan setelah berusaha semaksimal mungkin. Padahal ilmu agama dan kehidupan Ki Ahmad ini bukanlah orang sembarangan. Bisa dikata Ki Ahmad orang yang mumpuni, linuwih dan penuh berisi ilmu tauhid dan ilmu pengetahuan.

Menjadikan Ki Ahmad menjadi orang berilmu, berisi dan sholeh berakhlak mulia itu bukan dengan cara yang mudah. Di kisahkan ki Ahmad berjuang jadi santri lebih dari 20 tahun, di tambah dengan hidup berkelana dari Pesantren satu ke pesantren lainnya untuk menambah wawasan. Beserta kisah keprihatinannya selama mencari ilmu dengan berbagai perilaku sederhana ,tirakat yang sabar, ulet, rajin dan cerdas serta terkadang agak ironis karena serba kekurangannya akan materi dan biaya.

Ki Ahmad sewaktu-waktu suka menyamar menjadi orang biasa, tujuannya untuk menggali lebih dalam kenyataan riil di masyarakat tentang apa dan bagaimana kenyataan hidup, perilaku dan suara hati nurani ummat di lapangan. Penampilannya terkenal dengan suka berpakaian sederhana dan memakai kopiah (peci) khas Indonesia (Peci yang selalu dipakai Pak Karno begitulah gambarannya).

Peci inilah yang membuat ki Ahmad suka di olok-olok dan yang membuatnya tersohor. Dengan peci beludru hitam yang sudah berumur tua dan banyak kena hujan dan panas, warna hitamnya telah luntur menjadi warna kemerah-merahan lusuh dan kusam.

Dengan peci nya tersebut menjadi gambaran bahwa Ki Anhmad adalah orang yang miskin, seakan tidak bisa membeli sebuah peci. Meskipun begitu kopiah tersebut tetap di pakai nya setiap saat meskipun dalam penyamaran nya dalam mencari ilmu. Dan termasuk juga ketika ia menguji Cinta nya dengan sang calon isterinya, yaitu seorang anak Kyai Sepuh salah satu gurunya.

Ki Ahmad menyamar menjadi orang miskin, beliau tetap mengenakan si kopiah lusuh ketika calon isterinya mau bertemu muka dengan nya. Dan di kisahkan karena keduanya sama orang sholeh (dijamannya..hehe). Putri Kyai sepuh itu menerima lamaran cinta Ki Ahmad, karena sang putri tahu bahwa kepribadian Ki Ahmad adalah pribadi linuwih yang penuh ilmu pengetahuan dan berkepribadian yang mulia.

Ketika kisah Ki Ahmad yang menyamar menjadi pembantu tukang masak di suatu Perayaan Keagamaan di sebuah pesantren besar (jaman dahulu kalau ada hajatan,konsumsinya selalu memasak sendiri, biasanya di buat sebuah tempat memasak dengan tungku-tungku dari batu dan genteng di belakang rumah Pak Kyai Sepuh).

Ki Ahmad menyamar menjadi tukang masak, lengkap dengan peci kebesarannya hehe.. Peci yang lusuh dan sudah pirang kemerahan. Misi Ki Ahmad yang sudah jadi mantu Kyai Sepuh saat judul ini di buat tengah menyamar untuk menguji muridnya yang akan menjadi Da’i nya nanti pada acara puncak peringatan tersebut.

Singkatnya, sampailah pada acara puncak, dimana disebutkan oleh MC bahwa saatnya sekarang untuk mendengarkan tausiah dari Kyai yang sedang ngetop masa itu. Katakanlah sebagai kyai dua juta umat. Yang tidak lain adalah muridnya Ki Ahmad yang tengah menyamar jadi juru masak di pinggir dapur dekat tungku, dan berkopiah merah nan lusuh.

Ketika di tengah-tengah pembicaraan “penting”, ketika semua ummat tengah terpukau oleh kepiawaian sang pendakwah. Dan di saat tengah sorak kekaguman para ummat, ada sedikit kesombongan dan kelalaian si pendakwah dalam menyampaikan materi yang menggebu-gebu. Yaitu di saat dalam mencatut salah satu ayat, ada kekeliruan dalam menyatakan sumber hukumnya. Ummat awam dan ulama yang di depan mimbar tak begitu sadar bahwa Da'i yang tengah berkhotbah telah mengambil literatur yang salah, dan ada juga satu dua kyai sepuh yang mendengar dan tahu, tetapi mereka mendiamkan saja tak “interupsi’, mungkin karena sungkan dan menghargai Kyai Kondang yang semakin membusa dakwahnya.

Ki Ahmad, yang dari sejak detik pertama selalu mendengar dan memperhatikan tingkah muridnya di podium dan mengetahui muridnya telah berbuat salah. Yaitu telah salah mengutip sebuah ayat. Di mana bagi orang yang mengerti dan sadar, itu akan membahayakan nilai-nilai kebenaran yang seharusnya. Bahkan akan membahayakan agama dan umat, serta akan membahayakan kemanusiaan.

Di kisahkan saat itu Ki Ahmad yang berpenampilan fisik sebagai orang miskin, hanya pembantu juru masak yang kotor di dapur yang punya hajat. Ki Ahmad dengan lantang maju ke forum ke depan mimbar dan permisi interupsi….!!.

Terkejutlah semua umat, serta merah padamlah muka sang Dai Kondang. Serta semua khalayak tersentak setelah melihat peristiwa langka dan luar biasa itu tengah terjadi…

Yaitu seorang ulama besar, seorang publik pigur dan seorang pendakwah favorit umat, sekarang lagi diprotes oleh seorang yang miskin, berpeci lusuh kemerahan saking bututnya.

Ki Ahmad berkata lantang: ” Hai saudaraku Dai Kondang, maaf beribu maaf, keterangan tentang “X” tersebut maaf itu salah.. Dan yang benar adalah “INI’..”. Ki Ahmad lalu menerangkan secukupnya, tidak berlebih dan tidak ada muatan apapun, yang hanya menerangkan yang sebenarnya.

Apa yang terjadi, karena sang murid yang Kyai Kondang juga orang mulia, maka ditanyalah siapa engkau dan siapa sebenarnya engkau..? Di kisahkan Ki Ahmad akhirnya membuka identitasnya dan minta maaf ke hadirin.

Sang murid lalu merangkul Ki Ahmad gurunya, dan berkata ke khalayak ramai. Bahwa benar apa yang dikatakan gurunya tadi, dia telah menerangkan sebuah keterangan yang salah, karena kelalaiannya.

Demikian sepenggal kisah klasiknya KI Balap yang berdakwah dengan elegan dan tidak menggurui umat.tetapi tetap di kenang dan bermanfaat.

**************************


Mohon maaf jika ada rekan yang bernama Ahmad, mohon maaf atas nama tokoh cerita di atas. Karena dakwah tersebut di sadur sesuai kisah aslinya pada Mp3 di bawah ini.

Salam takzim saya kepada KH. Mohd Arief Soleh alias Ki Balap. Semoga segala ilmu yang telah beliau berikan menjadi sebuah amal sholeh.
Amin.

Bagi Rekan yang ingin Download Mp3 nya, silahkan Klik Link yang di bawah ini:
1. Download Disc 1

2. Download Disc 2


Sumber:
kompasiana